Berita
Jakarta (17/07) - Kementerian Pertanian Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menyambut semua delegasi, peserta pameran, dan pengunjung di acara teknologi peternakan terbesar dan terlengkap di Indonesia, Indo Livestock 2024 Expo & Forum ke-17 yang berlangsung mulai tanggal 17 hingga 19 Juli 2024 di Jakarta Convention Center.
Digabungkan dengan Indo Feed, Indo Dairy, Indo Agrotech, Indo Vet, dan Indo Fisheries 2024 Expo & Forum, acara ini akan membawa peluang luar biasa bagi seluruh industri peternakan, pakan, susu, pertanian, kesehatan hewan, peralatan untuk dokter hewan, dan industri perikanan. Aria Setia, Managing Director PT Napindo Media Ashatama, menyampaikan hal ini saat membuka acara.
"Krisis pangan merupakan tantangan serius bagi dunia saat ini, faktor perubahan iklim, geopolitik, dan pertumbuhan penduduk telah menyulitkan untuk menghasilkan pangan yang berkelanjutan. Namun, dengan inovasi dan kerja sama global, diharapkan dapat mengatasi krisis dan membangun masa depan dengan pangan yang berkelanjutan," ungkap Deputi II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian yang turut hadir pada pembukaan tersebut.
Nasrullah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, dalam sambutannya mengajak semua untuk melihat berbagai inovasi teknologi, digitalisasi, dan produk hasil peternakan serta acara edukasi bagi para peternak dan industri peternakan.
"Mari kita perkuat peternakan Indonesia tidak hanya di hulu tetapi juga di hilir dan turunannya untuk mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia dan menjadi lumbung pangan dunia," ujarnya.
Saat ini Indonesia masih mengandalkan 80% impor susu untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri serta untuk mendukung program minum susu dan makan bergizi yang direncanakan menjadi program nasional 5 tahun kedepan.
Nasrullah secara khusus menyampaikan harapan dan "menantang" investor untuk masuk dan berperan serta khususnya investasi di bidang usaha pembibitan/pembiakan sapi dan budidaya sapi perah. "Kementan akan memberikan karpet merah kepada para pelaku usaha yang akan melakukan investasi di sektor peternakan," ujarnya.
Sektor Pertanian masih terbuka lebar untuk investasi. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021 yang telah direvisi dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal, ada beberapa bidang usaha yang diprioritaskan dan mendapat fasilitas pengurangan pajakpenghasilan (Tax Allowance) salah satunya peternakan sapi potong dan sapi perah.
Untuk mencapai penerapan teknologi tersebut salah satunya adalah dengan tersedianya modaldan investasi. Pemerintah melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah merealisasikan kredit bagi pengembangan usaha peternakansebesar Rp. 14,5 T kepada 314.022 debitur pada tahun 2023, dan pada Triwulan II tahun 2024 mencapai Rp. 7,16 T kepada 146.590 debitur, ujar Nasrullah.
Selain itu, Nasrullah berharap kegiatan ini dapat mendukung Pemerintah dalam mempromosikan potensi produk peternakan Indonesia hingga akhirnya bisa ekspor dan meningkatkan devisa.
Terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam mendukung industri peternakan dan selamat melaksanakan kegiatan expo dan forum ini semoga tercipta bisnis matching yang saling menguntungkan, pungkas Nasrullah.
Artikel Terkait