Penguatan Budaya Kerja dan Peran BBPMSOH, Dir Jen PKH ke Gunungsindur

Bogor (Jumat, 31/1) Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dir Jen PKH) Agung Suganda melakukan kunjungan ke Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) Gunungsindur dalam rangka peningkatan dan pembinaan  budaya kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di BBPMSOH. Agung bersama Sekretaris Dit Jen PKH, Tri Melasari dalam kunjungannya menyampaikan beberapa arahan kepada seluruh pegawai BBPMSOH yang juga didampingi oleh Kepala BBPMSOH Hasan Abdullah Sanyata.

Dalam kunjungannya kali ini, Agung menginspeksi laboratorium pengujian mutu obat hewan dan laboratorium Biosafety Level (BSL) 3 yang ada di BBPMSOH. Laboratorium pertama yang didatangi adalah laboratorium Farmasetik dan Premiks, Laboratorium Virologi dan Laboratorium Bakteriologi, selain itu fasilitas pendukung  juga turut disidak seperti unit Supply Center, Unit Bioteknologi, Unit Patologi serta laboratorium terkahir yaitu laboratirium BSL 3. Saat berada di Laboratorium Bakteriologi, Agung berkesempatan melakukan simulasi uji serologis ELISA. Agung sangat terkesan dengan prinsip  Ringkas, Rapih, Resik, Rawat dan Rajin (5R) yang diterapkan oleh laboratorium BBPMSOH.

Arahan beliau untuk BBPMSOH agar para pegawai dapat terus menjaga fasilitas pengujian dengan baik, rutin melakukan perawatan alat-alat pengujian demi menjaga kualitas pengujian obat dan vaksin yang beredar di seluruh Indonesia dan yang terpenting adalah pelayanan prima untuk pelanggan harus diutamakan, baik kerahaman petugas, kecepatan pengujian hingga validasi metode uji.

Salah satu harapan yang disampaikan kepada BBPMSOH agar jangan dikarenakan keterbatasan anggaran, menjadikan sebuah hambatan bagi BBPMSOH memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan. Kemudian BBPMSOH bisa juga berkolaborasi dengan pihak swasta agar tetap bisa memenuhi kebutuhan pelanggan dengan baik. Selain inspeksi pemeliharaan fasilitas laboratorium, Dirjen turut menekankan dalam situasi penangangan dan pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) saat ini BBPMSOH dituntut berperan aktif dalam program vaksinasi di beberapa daerah seperti DKI Jakarta dan Banten.

Diskusi dan Arahan untuk seluruh Pegawai

Agung menginstruksikan agar seluruh Pegawai BBPMSOH mengimplementasikan nilai dasar ASN Berakhlak. Berkenaan dengan salah satu tupoksi BBPMSOH sebagai UPT sertifikasi mutu obat hewan yang banyak berhubungan dengan pelanggan diharapkan, BBPMSOH terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan.

Dengan adanya banyak SDM yang telah berkompetensi di bidang obat hewan hendaknya selalu menjaga akuntabilitas BBPMSOH. Dalam arahannya Dirjen juga menghimbau agar peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dapat terus dilakukan salah satunya dengan bersinergi dengan mitra luar baik dalam pemerintahan maupun pihak swasta, beliau mencontohkan melakukan In House Training mengundang narasumber terpercaya dari luar untuk memberikan pelatihan bagi pegawai BBPMSOH. “Jangan jadikan keterbatasan kita sebagai hambatan untuk terus berkembang,” ujarnya.

Penerapan nilai BERAKHLAK ini dia harapkan untuk dapat meningkatkan kinerja tak hanya dalam setiap individu, melainkan kinerja BBPMSOH itu sendiri. Dirjen juga memberikan beberapa challenge untuk BBPMSOH yaitu: 1) BBPMSOH sebagai (bank seed)  rujukan masterseed Nasional untuk vaksin hewan di Indonesia, terutama vaksin unggas (Avian Influenza). Dengan fasilitas yang telah dimiliki BBPMSOH, Agung yakin hal tersebut bukan hal sulit untuk dilakukan. 2) BBPMSOH agar dapat berkolaborasi dengan Balai Veteriner seluruh Indonesia dan Pusvetma perihal surveillance obat/vaksin hewan, apakah ditemukan obat/vaksin hewan yang dapat merugikan peternak. Jika hal ini bisa di realisasikan, hal ini bisa menjadi gebrakan baru bagi BBPMSOH yang sangat memberikan kontribusi positif baik peternak. dan 3). Kolaborasi BBPMSOH dengan Pusvetma mengenai vaksin PMK yang saat ini sedang digunakan.

Vaksin PMK yang saat ini dipakai untuk program vaksinasi adalah  vaksin yang diproduksi oleh Pusvetma, tantangannya adalah apakah tim pengujian bisa menemukan kelemahan produk? Jika ada agar segera dapat disampaikan demi kemajuan bangsa dan negara. Hal ini dapat diraih dengan dukungan nyata pemerintah serta kolaborasi yang diharapkan dapat dijalankan oleh BBPMSOH. (red: cit/ulf)