Kementan-IPB University dan WOAH Siap Bersama Optimalkan Potensi Keunggulan Veteriner Indonesia
Bogor- Meskipun ada kemajuan dalam hal teknologi dan sistem pengawasan, investasi dalam pengembangan dan pelatihan tenaga profesional menjadi krusial agar dapat mengatasi tantangan kesehatan hewan yang ada. Karena, tanpa tenaga ahli yang kompeten untuk menerapkan pengetahuan dan solusi yang ada, kemajuan di sektor kesehatan hewan akan terbatas. Sebab itu, dibutuhkan peran kampus untuk dapat menghasilkan tenaga kesehatan hewan yang kompeten.
Pernyataan ini terungkap dalam Internasional Seminar dengan tema “Building Veterinary Excellence: The Role of the World Organisation for Animal Health (WOAH)” di IPB University, Jumat (26/09). Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan), Nuryani Zainuddin saat membacakan kata sabutan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda mengapresiasi IPB atas penyelenggaraan dan dukungannya hingga terlaksananya diskusi ini.
"Pertemuan hari ini istimewa karena mempertemukan para pemimpin global di bidang layanan veteriner dengan generasi muda mahasiswa dan akademisi. Kami tidak hanya membahas kebijakan dan strategi di tingkat teknis, tetapi juga berinvestasi pada orang-orang yang akan menjalankan misi ini di masa depan," ujarnya.


Nuryani Zainuddin mengatakan bahwa kita saat ini terus menghadapi tantangan serius: penyakit hewan lintas batas, resistensi antimikroba, masalah kesehatan satwa liar, dan kebutuhan mendesak akan pengawasan yang lebih ketat. Diskusi beberapa hari terakhir mengenai vaksin, pelaporan WAHIS, dan jaringan laboratorium rujukan telah menunjukkan pentingnya kolaborasi. Namun, tanpa tenaga profesional yang kompeten untuk menerapkan pengetahuan ini, kemajuan akan tetap terbatas.
Oleh karena itu, tema hari ini, "standardisasi pendidikan dan kompetensi veteriner", menjadi sangat penting. Dengan menyelaraskan kurikulum dan memperkuat pelatihan, memastikan bahwa dokter hewan di seluruh Asia-Pasifik siap untuk mendeteksi wabah sejak dini, merespons secara efektif, dan berkontribusi pada perdagangan yang aman dan ketahanan pangan.
Rektor IPB University, Arif Satria dalam sambutannya yang disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Deni Noviana mengungkapkan bahwa acara ini merupakan bukti komitmen bersama untuk memajukan keunggulan veteriner, sebuah misi yang vital di dunia yang menghadapi tantangan kesehatan global yang kompleks.
" WOAH memainkan peran mendasar dalam menyelaraskan upaya global, dan kami ingin mempelajari bagaimana kami dapat
lebih menyelaraskan tindakan kami dengan tuntutan global. Di IPB University, kami menyadari bahwa masa depan kesehatan hewan di Indonesia bertumpu pada tenaga kerja veteriner yang tangguh dan terlatih. Sekolah Kedokteran Hewan dan Ilmu Biomedik (SKHB) berdiri sebagai pilar dalam upaya nasional ini," ujarnya.
Dr. Emmanuelle Soubeyran, Direktur Jenderal WOAH, sebagai pembicara utama dalam diskusi ini menegaskan komitmen lembaga global tersebut dalam mendukung upaya nasional, khususnya di Indonesia yang memiliki peran penting dalam keamanan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat di tingkat regional.
"Diskusi ini akan memberikan wawasan berharga tentang standar internasional dan kerja sama yang diperlukan untuk menjaga kesehatan hewan dan, lebih jauh lagi, kesehatan masyarakat," ujarnya.
Kampus adalah tempat menghasilkan tenaga profesional veteriner yang kompeten dan beretika, serta menghasilkan pengetahuan ilmiah yang diperlukan untuk melindungi sumber daya hewan Indonesia yang berharga dan berkontribusi pada kesejahteraan manusia. Semoga wawasan yang diperoleh dari Emmanuelle Soubeyran dan WOAH dapat menginspirasi untuk bersama-sama meningkatkan standar praktik dan pendidikan veteriner di seluruh negeri.